Sabtu, 10 November 2018

Teknik dan Metode Penerjemahan (Stylistique Comparée)


Dalam penerjemahan, pokok permasalahan utama yang dihadapi penerjemah adalah bagaimana cara menyampaikan suatu teks sasaran yang setara dengan konteks dan gaya bahasa teks sumber. Bertolak dari sinilah, dua orang ahli linguistik berkebangsaan Prancis, Vinay dan Darbelnet, mengembangkan sebuah metode atau prosedur penerjemahan yang berfokus pada ekuivalensi atau kesetaraan antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Konsep ini dituangkan dalam sebuah buku berjudul Stylistique Comparee du Francais et de l'Anglais yang diterbitkan pada tahun 1958.

Vinay dan Darbelnet mengelompokkan metode penerjemahan sebagai berikut:
1. Emprunt
Pemakaian leksem dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa perubahan ortografi dan isi.
Mis: detail, internet, radio, unit.

Selain itu, pada tataran lebih lanjut terdapat juga proses naturalisasi kosa kata bahasa asing ke dalam bahasa sasaran. Proses ini melibatkan penyesuaian ortografi dan pelafalan kosa kata pinjaman yang disesuaikan dengan pola bahasa sasaran.
Mis: accomodation – akomodasi, allergy – alergi, design – desain, infrastructure – infrastruktur, metabolism – metabolisme, verandah – beranda.

2. Calque
Substitusi kosa kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang secara sintaksis bahasa sasaran masih dapat berterima. Biasanya, konsep ini diterapkan pada pembentukan istilah baru.
Mis: developing country > negara berkembang, bilingual > dwibahasa, artificial intelligence > kecerdasan buatan.

3. Traduction litteralé
Pengalihbahasaan suatu teks yang masih mempertahankan struktur sintaksis bahasa sumber.
Contoh:
She will take a maternity leave. – Dia akan mengambil cuti melahirkan.
They go to school. – Mereka pergi ke sekolah.

4. Transposition
Unsur bahasa sumber dialihkan ke dalam bahasa sasaran dengan cara mengubah tataran struktur teks sasaran.
Contoh: “after she died” – “setelah kematiannya”

5. Modulation, Equivalence, Adaptation
Perubahan isi teks bahasa sumber yang membentuk perubahan struktur semantis segmen teks sumber dan teks sasaran.
Modulasi: Perubahan perspektif yang disertai dengan perubahan leksikal dalam bahasa sasaran.
Contoh:
“You can have it.” – “Ambil saja.”

Ekuivalensi: Perubahan konteks situasi bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran melalui penyeteraan konteks situasi yang berlaku dalam bahasa sasaran.
Contoh:
“Selamat makan!” – “Enjoy your meal!

Adaptasi: kompensasi tekstual berdasarkan perbedaan sosial budaya antara penutur bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Contoh:
Dear participants” –“Para peserta yang terhormat”

Referensi:
Stolze, Radegundis. 2018. Übersetzungstheorien: eine Einführung. Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag GmbH + Co. KG.
Vinay, Jean-Paul, dan Jean Darbelnet. 1958. Stylistique Comparee du Francais et de l'Anglais. London: George G.Harrap & Co Ltd.

A proficient translator and interpreter fluent in German, English, and Indonesian, specializing in technical content. With meticulous attention to detail, Ano ensures accurate translations and seamless communication, delivering exceptional linguistic solutions for diverse industries.

0 comments:

Posting Komentar

Contact Me

Phone :

+62 812 420 9550

Address :

Kemayoran, Jakarta Pusat
Indonesia

Email :

anojumisa@gmx.de

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman