Teknik Penerjemahan: Kalke (Calque)
Pembentukan kata serapan dengan metode calque sangat sering digunakan oleh praktisi penerjemahan. Proses pengembangan atau penambahan kosa kata baru dalam kamus pun biasanya menerapkan metode ini. Walaupun demikian, pada kenyataannya istilah calque tidak terlalu sering digunakan untuk merujuk teknik penerjemahan dengan cara seperti ini.
Metode ini biasanya digunakan ketika tidak ditemukan istilah yang sepadan dalam bahasa sasaran. Untuk dapat menggunakan metode calque, penutur bahasa sasaran harus memahami secara baik konteks istilah dalam bahasa sumber sebelum mengalihbahasakannya ke dalam bahasa sasaran. Selain itu, pertimbangan pemakaian metode ini harus didasarkan pada kesamaan persepsi atau konteks yang digunakan oleh penutur bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Analisis etimologi suatu kata diperlukan untuk melihat asal mula penggunaan suatu istilah dalam bahasa sasaran. Hal ini menyebabkan agak sulitnya membuktikan penggunaan metode calque pada suatu istilah dalam bahasa sasaran. Hal ini terutama dihadapkan kepada para ahli linguistik ketika mereka harus menentukan rujukan awal suatu istilah dalam bahasa sasaran.
Metode calque dalam penerjemahan dibagi ke dalam beberapa jenis:
- Calque Tataran Frasa
Contoh:
big head – besar kepala
dark horse - kuda hitam
- Calque Tataran Semantik
Contoh:
Mouse (komputer) - Tetikus
Dalam bahasa Inggris, mouse pada komputer diambil karena bentuknya yang seperti tikus. Rujukan yang sama diimitasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi tetikus.
- Calque Tataran Sintaksis
Contoh:
It’s understandable that you were surprised to see the beauty of Indonesia.
Dapat dipahami bahwa kamu terkejut melihat keindahan Indonesia.
- Calque Berupa Serapan
Contoh:
Skyscrapper – Pencakar Langit
Ohrwurm - Earworm
Siapa nama yang mempublikasikan artikel ini? Karena saya butuh untuk menuliskan pada rujukan referensi saya
BalasHapus