Teori Ekuivalensi dalam Penerjemahan
Teori ekuivalensi merupakan salah satu aspek dalam kajian penerjemahan yang paling banyak dibahas. Banyak ahli yang mencoba mendalami subkajian ini untuk melihat pengaruh kesetaraan dan komparasi makna dalam aktivitas penerjemahan. Mulai dari Vinay dan Darbelnet yang meyakini bahwa ekuivalensi dalam penerjemahan merupakan replikasi situasi yang disampaikan dengan kata-kata yang sepenuhnya berbeda dalam teks sasaran. Diteruskan dengan Roman Jakobson yang memperkenalkan tiga tingkatan ekuivalensi mulai dari tingkatan intralingual yang masih dalam sistem bahasa yang sama seperti metode parafrasa, tingkatan interlingual (antar bahasa), dan intersemiotic (antar sistem semiotika). Selanjutnya, tongkat estafet kajian ekuivalensi penerjemahan dilanjutkan oleh Eugene Nida yang membagi teori ekuivalensi menjadi ekuivalensi formal dan ekuivalensi dinamis. Selain itu, ada juga Catford yang lebih menyoroti aspek linguistik dan memperkenalkan teori pergeseran terjemahan. Juliane House dalam buk